Total SKS untuk Lulus dari Program Studi
Selain SKS per semester, hal lain yang perlu kamu ketahui adalah total SKS yang harus dikumpulkan untuk lulus dari suatu program studi. Biasanya, jumlah total SKS ini tertera dalam kurikulum program studi dan berbeda-beda tergantung pada jenjang pendidikan serta program yang diambil. Untuk program sarjana (S1), misalnya, mahasiswa diharuskan mengumpulkan sekitar 144 hingga 160 SKS untuk bisa lulus. Sementara untuk program diploma (D3) jumlahnya lebih sedikit, sekitar 110 hingga 120 SKS.
Mengumpulkan total SKS yang diperlukan untuk lulus adalah salah satu target utama bagi setiap mahasiswa. Namun, mengumpulkan SKS saja tidak cukup. Mahasiswa juga harus menjaga nilai yang diperoleh dalam setiap mata kuliah, karena nilai ini akan mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Untuk itu, penting bagi mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada jumlah SKS yang diambil, tetapi juga kualitas belajar yang dijalani.
Fungsi SKS dalam Dunia Pendidikan Tinggi
SKS bukan hanya sekadar angka. Ada beberapa fungsi penting yang dimiliki SKS dalam sistem pendidikan tinggi, di antaranya adalah:
1. Mengukur Beban Studi
SKS membantu mengukur seberapa berat beban studi yang harus ditanggung oleh mahasiswa dalam satu semester. Dengan mengetahui jumlah SKS yang diambil, mahasiswa bisa memperkirakan seberapa padat jadwal mereka dan bagaimana cara mengelola waktu belajar dengan efektif.
2. Menentukan Durasi Studi
Jumlah total SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa juga menentukan durasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan program studi. Mahasiswa yang mampu menyelesaikan lebih banyak SKS per semester bisa lulus lebih cepat, sementara yang mengambil SKS lebih sedikit mungkin memerlukan waktu lebih lama.
3. Membuat Jadwal Kuliah
SKS digunakan sebagai dasar untuk menyusun jadwal perkuliahan. Dengan memahami berapa banyak SKS yang harus diambil dan mata kuliah apa saja yang ditawarkan, mahasiswa bisa membuat jadwal yang efektif dan efisien.
Hal-Hal Penting yang Perlu Diingat tentang SKS
Meski terdengar sederhana, ada beberapa hal penting yang perlu diingat tentang SKS. Pertama, SKS bukan hanya tentang jumlah jam di kelas Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, SKS juga mencakup waktu yang kamu habiskan untuk belajar mandiri, mengerjakan tugas, dan mempersiapkan ujian. Jadi, meskipun sebuah mata kuliah hanya memiliki 2 SKS, kamu tetap harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk belajar di luar jam perkuliahan.
Kedua, SKS tidak selalu mencerminkan tingkat kesulitan mata kuliah Ada mata kuliah yang berbobot SKS kecil tetapi sangat menantang, dan sebaliknya, ada mata kuliah dengan SKS besar tetapi lebih mudah dikuasai. Oleh karena itu, jangan hanya melihat jumlah SKS saat memilih mata kuliah. Pertimbangkan juga tingkat kesulitan dan minatmu terhadap mata kuliah tersebut.
Baca Juga : Ini Dia Daftar Kampus Favorit di Jawa Tengah yang Diam-Diam Jadi Rebutan Para Calon Mahasiswa!
Terakhir, SKS mempengaruhi IPK Nilai yang kamu peroleh dalam setiap mata kuliah akan dikalikan dengan bobot SKS-nya. Misalnya, jika kamu mendapatkan nilai A pada mata kuliah dengan bobot 4 SKS, maka nilaimu akan lebih berdampak pada IPK dibandingkan jika kamu mendapatkan nilai yang sama pada mata kuliah dengan bobot 2 SKS. Inilah mengapa penting untuk menjaga nilai dan memilih mata kuliah yang sesuai dengan kemampuanmu.
Dengan memahami konsep SKS, kamu bisa merencanakan studi dengan lebih baik dan mencapai hasil akademik yang maksimal. SKS bukan hanya tentang jumlah jam di kelas, tetapi juga mencakup seluruh proses belajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Jangan lupa untuk merencanakan jumlah SKS yang akan diambil setiap semester dengan bijak, dan pastikan kamu juga memperhatikan keseimbangan antara studi dan kesehatan mental. Semoga artikel ini bisa membantu kamu lebih memahami SKS dan merencanakan perjalanan akademikmu dengan lebih baik. Happy studying!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Griya Edelweiss
