Aneka Jateng, Aksi Tanam Mangrove – Langit cerah di Cilacap pagi itu jadi saksi semangat luar biasa dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjaga bumi. Kamis, 5 Juni 2025, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kabupaten Cilacap menggelar aksi penanaman mangrove secara serentak di tujuh kecamatan pesisirnya. Bukan hanya seremoni biasa, kegiatan ini merupakan bagian penting dari program prioritas Provinsi Jawa Tengah yang dikenal dengan nama “Mageri Segoro”, gagasan dari Gubernur Ahmad Luthfi untuk memperkuat ketahanan lingkungan pantai.
Penanaman mangrove ini dipusatkan di Cigimbal Park, Kecamatan Tritih Kulon, Cilacap Utara, namun di waktu yang sama juga berlangsung di enam kecamatan lainnya seperti Nusawungu, Binangun, Adipala, Kesugihan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan. Dalam aksi ini, ditanam sekitar 15 ribu batang bibit mangrove sebagai langkah awal dari target besar yang sudah dicanangkan. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Cilacap, Jarot Prasojo, menyampaikan bahwa total target tahun ini mencapai 126.440 batang mangrove yang akan disebar di berbagai wilayah pesisir Cilacap.
Tak main-main, Kabupaten Cilacap memang punya peran besar dalam pelestarian ekosistem mangrove di Jawa Tengah. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2024, kawasan mangrove di Cilacap mencapai 9.307 hektar. Ini bukan cuma soal jumlah, tapi soal peran penting mangrove sebagai benteng alami yang melindungi daratan dari abrasi, menjadi rumah bagi banyak spesies laut, dan berfungsi sebagai penyerap karbon yang sangat dibutuhkan di tengah ancaman perubahan iklim global.
Aksi Nyata Bukan Sekadar Wacana
Hari Lingkungan Hidup tahun ini nggak hanya dirayakan dengan penanaman mangrove aja, lho. Pemerintah Cilacap juga menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif yang membawa pesan penting soal pengurangan sampah plastik, sesuai tema global tahun ini: “Ending Plastic Pollution.” Masyarakat diajak untuk lebih sadar akan pentingnya memilah sampah, menjaga kebersihan lingkungan, hingga cara mengelola limbah rumah tangga agar tak mencemari pesisir dan mengancam keberadaan mangrove.
Sri Murniyati, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, menegaskan bahwa penanaman mangrove dan kegiatan pendukung lainnya ini bukan kegiatan simbolis belaka, tapi merupakan bagian dari upaya jangka panjang. “Kita ingin masyarakat punya rasa memiliki terhadap mangrove. Jangan cuma ikut tanam, tapi juga ikut merawat dan menjaga ekosistem yang sangat penting ini,” jelasnya.
Baca Juga : Memahami Pentingnya Perawatan Taman untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Peran serta masyarakat jadi kunci keberhasilan program seperti ini. Karena tanpa kepedulian dari warga pesisir, ekosistem mangrove bisa saja rusak atau tergerus pembangunan. Oleh karena itu, keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan adalah langkah strategis yang tidak bisa ditawar. Penanaman mangrove juga membawa manfaat ekonomi jangka panjang, karena banyak jenis hewan laut yang bergantung hidup di ekosistem ini, termasuk ikan, kepiting, dan udang yang bisa meningkatkan penghasilan warga sekitar.