EkoBisInternasional

Dampak Tarif Trump Terhadap Pasar Saham: Apakah Kita Sedang Menghadapi Krisis Ekonomi?

Dampak Tarif Trump Terhadap Pasar Saham

Aneka Jateng – Beberapa waktu terakhir, pasar saham global tengah mengalami penurunan tajam yang tak terhindarkan setelah pengenaan tarif besar-besaran oleh pemerintah Amerika Serikat. Banyak yang bertanya, apakah ini sudah bisa disebut sebagai “krisis pasar saham”? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat lebih dalam dampak dari kebijakan tersebut dan bagaimana hal ini bisa mempengaruhi kita semua.

Salah satu hal yang patut dicatat adalah bahwa istilah “krisis” dalam dunia pasar saham sering kali mengacu pada penurunan lebih dari 20% dalam waktu singkat. Hal ini pernah terjadi pada 19 Oktober 1987, yang dikenal sebagai Black Monday, di mana pasar saham AS kehilangan 23% nilainya dalam satu hari. Terlebih lagi, pada 1929, dikenal dengan Wall Street Crash, pasar saham AS merosot hingga lebih dari 20% dalam dua hari, yang mengarah pada Depresi Besar. Tapi, bagaimana dengan situasi sekarang? Pasar saham AS baru-baru ini mengalami penurunan sekitar 17% dari puncaknya pada bulan Februari, dan berada 2% lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Namun, meskipun angka penurunan ini belum mencapai tingkat yang bisa dianggap sebagai “krisis” dalam arti tradisional, penurunan yang cepat ini tetap menjadi yang terbesar dan tercepat yang pernah terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda pada awal 2020. Sejumlah analis kini memperkirakan bahwa pasar saham mungkin akan memasuki “bear market” dalam waktu dekat, yang artinya pasar lebih cenderung turun daripada naik.

Bagaimana Dampak Tarif Trump Terhadap Perekonomian Global?

Perubahan ini tak hanya dirasakan oleh para investor besar, tetapi juga oleh masyarakat umum, terutama mereka yang bergantung pada dana pensiun. Ada dua jenis skema pensiun utama yang dapat mempengaruhi kita: skema pensiun manfaat pasti dan kontribusi pasti. Skema manfaat pasti menjamin penghasilan pensiun tetap, sementara skema kontribusi pasti bergantung pada kinerja pasar saham.

Dampak dari penurunan pasar saham akibat kebijakan tarif Trump jelas lebih terasa pada mereka yang mengandalkan skema kontribusi pasti, di mana uang pensiun mereka ikut naik turun sesuai dengan fluktuasi pasar. Meskipun demikian, sebagian besar uang yang masuk ke dalam dana pensiun ini tidak hanya berinvestasi di saham, tetapi juga pada instrumen yang lebih aman seperti obligasi pemerintah. Ketika pasar saham turun, harga obligasi pemerintah justru cenderung naik karena dianggap sebagai investasi “safe haven”, seperti halnya emas.

“Pemerintah memang memberikan pilihan yang lebih aman bagi investor, dan hal itu dapat mengimbangi kerugian yang terjadi di pasar saham,” ujar seorang analis ekonomi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Menurutnya, bagi mereka yang lebih mendekati usia pensiun, sebagian besar dana mereka mungkin sudah dialokasikan ke dalam obligasi, yang berarti mereka tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi besar di pasar saham.

Baca Juga : Terungkap! Dugaan Korupsi BUMD Cilacap yang Merugikan Negara Hingga Rp 237 Miliar, Kejati Geledah 6 Lokasi

Apakah Tarif Trump Menyebabkan Penurunan Kepercayaan Terhadap Ekonomi?

Related posts

ICloud, Enkripsi Data, dan Ancaman Privasi! Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Imam

Exploring International Mutual Fund Investments: Diversify Your Portfolio Globally

Editor

Troy Ounce, Satuan Penting dalam Dunia Logam Mulia yang Wajib Kamu Tahu

Imam

Leave a Comment