Lebih lanjut, fitur-fitur baru ini juga akan membantu para pengiklan memahami aset mana yang paling efektif di kampanye mereka. Misalnya, dalam laporan aset kreatif, pengiklan bisa melihat video mana yang digunakan, produk mana yang ditampilkan, dan mana yang memberikan performa terbaik.
Bagi pemilik toko online yang mengandalkan Google Ads untuk kampanye belanja, ini adalah langkah besar untuk kembali mendapatkan kendali yang dulu biasa mereka miliki saat masih menggunakan kampanye belanja manual. Dengan kata lain, era “black box” di PMax perlahan-lahan mulai dibuka.
Menjawab Keingintahuan Pengiklan, Google Ads Tambahkan Laporan Kata Kunci Pencarian
Satu lagi fitur penting yang tak kalah menarik dalam update terbaru Google Ads adalah laporan istilah pencarian alias search terms reporting. Ini menjawab kebutuhan dasar banyak pengiklan yang ingin tahu sebenarnya apa yang diketik calon pelanggan di kolom pencarian sebelum melihat iklan mereka.
Sebelumnya, Google mengklaim bahwa AI-nya bisa secara otomatis menemukan peluang keyword baru. Tapi tanpa data pendukung, banyak pengiklan merasa buta arah. Dengan laporan baru ini, mereka bisa tahu kata kunci apa saja yang mendorong konversi.
Masih ingat ketika di awal kemunculannya PMax justru menggunakan kata kunci brand milik pengiklan itu sendiri untuk mengklaim hasil konversi? Misalnya, orang yang memang sudah niat beli produk “XYZ” tinggal klik iklan dan Google mengklaim itu sebagai hasil performa PMax. Praktik seperti ini sempat jadi bahan keluhan karena dianggap tidak adil.
Baca Juga : Hati-Hati! Backlink Berbahaya Bisa Hancurkan Website Kamu – Begini Cara Menghindarinya!
Kini, dengan laporan istilah pencarian yang lebih terbuka, pengiklan bisa membedakan mana hasil organik, mana hasil brand awareness, dan mana yang benar-benar hasil dari strategi keyword baru yang ditemukan oleh Google Ads.
Langkah transparansi ini memang bukan tanpa alasan. Akabas menjelaskan bahwa Google tidak ingin membanjiri pengiklan dengan data mentah tanpa konteks yang jelas. Maka, peluncuran fitur-fitur ini dikemas agar tetap mendukung tujuan bisnis dan memberikan insight yang actionable.
Artinya, bukan cuma data doang, tapi data yang bisa langsung dipakai buat ambil keputusan kampanye Google Ads selanjutnya. Harapannya, semua fitur ini akan diluncurkan sepenuhnya sebelum akhir tahun 2025, membawa pengiklan ke level kontrol yang hampir setara dengan kampanye manual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Aneka Jateng
1 comment
[…] Google Ads Tingkatkan Batas Search Themes di Performance Max Jadi 50, Iklannya Makin Nendang!May 8, 2025May 8, 20258989 […]