Site icon Aneka Jateng

Google Luncurkan Flow, Aplikasi AI yang Siap Mengubah Cara Kita Membuat Film dan Konten Video

Google Luncurkan Flow, Aplikasi AI yang Siap Mengubah Cara Kita Membuat Film dan Konten Video

Selain Gemini, Flow juga dibantu oleh Imagen 4, model AI pengubah teks menjadi gambar buatan Google yang kini lebih pintar dan detail. Imagen bertugas membuat gambar karakter, latar, atau objek lain yang dibutuhkan dalam video berdasarkan deskripsi teks pengguna.

Aneka Jateng, Flow Pada konferensi teknologi terbesar tahunan Google I/O 2025, publik dibuat takjub dengan peluncuran alat video terbaru bernama Flow. Alat ini bukan sekadar aplikasi edit video biasa, tapi sebuah revolusi baru dalam dunia perfilman dan pembuatan konten yang menggabungkan kecanggihan teknologi AI buatan Google. Flow dirancang untuk menjawab kebutuhan para kreator zaman sekarang, dari yang masih pemula sampai profesional, yang ingin menciptakan film atau klip video berkualitas tinggi hanya dengan sentuhan jari. Dengan Flow, semua proses produksi jadi lebih sederhana, cepat, dan pastinya lebih kreatif.

Flow muncul dengan tiga otak super canggih di baliknya, yaitu model AI Veo untuk pembuatan video sinematik, Imagen untuk mengubah teks jadi gambar, dan Gemini yang berfungsi sebagai penerjemah semua instruksi pengguna ke dalam aksi visual. Kombinasi tiga model ini bikin Flow punya kemampuan luar biasa yang belum pernah ditawarkan alat serupa sebelumnya. Mulai dari membuat karakter, mengatur adegan, sampai menyusun cerita utuh—semuanya bisa dilakukan dalam satu platform, yaitu Flow. Alat ini benar-benar menjembatani ide liar pengguna ke dalam bentuk video nyata yang dramatis dan menarik.

Bukan cuma itu, Flow juga memperkenalkan sesuatu yang bikin beda: pengguna bisa mengimpor karakter dan adegan dari luar atau membuatnya langsung di dalam aplikasinya. Fleksibilitas ini jelas memberi ruang eksplorasi yang sangat luas bagi para pembuat konten. Sebagaimana diberitakan oleh TechCrunch pada Sabtu, 24 Mei 2025, Google memperkenalkan Flow sebagai solusi kreatif untuk siapa saja yang ingin menyampaikan cerita lewat video, tanpa harus ribet dengan alat produksi tradisional. Jadi, bisa dibilang, Flow adalah jembatan menuju masa depan produksi film yang lebih inklusif dan efisien.

Flow Dilengkapi Fitur Canggih yang Memudahkan Kreator dari Semua Level

Flow bukan hanya soal tampilan AI keren, tapi juga soal fitur yang benar-benar mendukung proses kreatif pengguna. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah fitur Camera Controls, yang memungkinkan pengguna mengatur sudut dan arah kamera layaknya sutradara film profesional. Dengan fitur ini, setiap pengambilan gambar bisa diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan mood atau pesan cerita yang ingin disampaikan. Alhasil, hasil video yang dihasilkan lewat Flow tampak jauh lebih sinematik dan terasa hidup.

Selain itu, ada juga fitur Scene Builder yang membantu pengguna menyusun, menyunting, dan memperluas adegan dengan sangat mudah. Ini sangat berguna ketika ingin menambahkan aksi baru atau memperpanjang durasi video tanpa harus mengulang dari awal. Dalam Flow, semua elemen bisa diedit dengan lebih leluasa dan terintegrasi dengan baik. Fitur-fitur ini membuktikan bahwa Flow tidak main-main dalam mendukung proses kreatif, dari ide mentah hingga jadi konten siap tayang.

Baca Juga : Samsung Galaxy S25 Edge, Smartphone Tipis dengan Kamera Flagship dan Performa Elite yang Wajib Kamu Lirik

Fitur canggih lainnya yang tak kalah penting adalah Asset Management, yang berfungsi sebagai tempat mengelola semua aset produksi seperti karakter, suara, efek, dan latar belakang. Semua tersimpan rapi di satu tempat, jadi pengguna nggak perlu repot nyari file satu per satu. Nah, yang bikin Flow makin seru adalah adanya Flow TV, galeri konten dari pengguna Flow lain yang bisa dijadikan inspirasi atau bahkan ajang kolaborasi. Di dalamnya, ada petunjuk kreatif dan referensi gaya bercerita yang bisa dijadikan panduan. Ini jelas ngebantu banget terutama buat kreator baru yang lagi belajar bikin video keren.

Flow Jadi Evolusi dari VideoFX dan Siap Lawan Kompetitor AI Video Lain

Peluncuran Flow sebenarnya bukan sesuatu yang muncul secara tiba-tiba. Tom Hume, Direktur Manajemen Produk di Google DeepMind, menjelaskan bahwa Flow adalah kelanjutan dari eksperimen sebelumnya yang dikenal dengan nama VideoFX. “Flow dapat membantu para penutur cerita mengeksplorasi ide-ide tanpa batas dan membuat klip dan adegan sinematik untuk cerita mereka,” kata Tom dalam unggahan blog resmi Google pada Selasa, 20 Mei 2025. Ini membuktikan bahwa Google memang serius mengembangkan teknologi AI kreatif sejak lama, bukan hanya ikut-ikutan tren.

Yang membuat Flow beda dari kompetitor lain seperti Moonvalley atau D-ID adalah integrasi teknologi AI yang benar-benar terasa seamless. Flow dibangun di atas model video generatif terbaru Google, Veo 3, yang punya keunggulan luar biasa dalam menampilkan gerakan natural, efek sinematik, dan detail visual yang realistis. Bahkan suara latar dan dialog karakter bisa dibuat langsung lewat model AI canggih, yang membuat hasil akhirnya terasa seperti produksi studio besar. Flow memberikan sensasi seolah kita sedang menyutradarai film Hollywood langsung dari rumah.

Untuk saat ini, Flow baru tersedia di Amerika Serikat lewat paket berlangganan Google AI Pro dan Google AI Ultra. Pengguna Pro mendapatkan kuota 100 video per bulan, sedangkan pengguna Ultra bisa menikmati akses ke fitur dan model paling mutakhir, termasuk Veo 3. Meskipun baru dirilis di AS, Google berjanji bahwa Flow akan segera diperluas ke negara-negara lain. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis Google untuk mendemokratisasi alat pembuatan film AI agar bisa diakses lebih luas dan bersaing dengan layanan serupa dari startup lain.

Gemini dan Imagen Bikin Flow Jadi Lebih Mudah Dipahami dan Digunakan

Salah satu kekuatan utama Flow terletak pada model Gemini yang mampu menerjemahkan perintah pengguna dalam bahasa sehari-hari menjadi instruksi teknis yang dipahami oleh sistem. Misalnya, kalau kamu ingin membuat adegan “seorang penjelajah berjalan di gurun saat matahari terbenam,” kamu tinggal ketik itu saja, dan Flow langsung menerjemahkannya ke dalam visual yang mendekati kenyataan. Ini tentu jadi kabar baik bagi kreator yang nggak terlalu akrab dengan istilah teknis perfilman. Flow menjadikan pembuatan video sebagai proses yang menyenangkan dan nggak bikin pusing.

Baca Juga : XIAOMI Redmi 13x : Smartphone Rp 1 Jutaan dengan Kamera 108MP dan Desain Stylish, Beneran Worth It?

Selain Gemini, Flow juga dibantu oleh Imagen 4, model AI pengubah teks menjadi gambar buatan Google yang kini lebih pintar dan detail. Imagen bertugas membuat gambar karakter, latar, atau objek lain yang dibutuhkan dalam video berdasarkan deskripsi teks pengguna. Kombinasi antara Gemini dan Imagen bikin Flow bisa menciptakan karya visual secara cepat, akurat, dan memukau. Pengguna cukup bermodalkan ide dan narasi—Flow yang akan mengurus sisanya. Hal ini membuka kesempatan bagi siapa saja, termasuk mereka yang tidak punya latar belakang desain atau produksi video, untuk ikut berkarya.

Yang menarik, meskipun punya teknologi sekompleks itu, antarmuka Flow dirancang tetap sederhana dan ramah pengguna. Baik kamu content creator di YouTube, pelajar yang sedang bikin tugas video, sampai filmmaker indie, Flow menawarkan pengalaman kreatif yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Google benar-benar menunjukkan bahwa Flow bukan sekadar alat, tapi platform yang bisa membuka ruang berekspresi lebih luas bagi semua orang.

BacaCek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Aneka Jateng

Exit mobile version