Bagaimana Sikap Apple?
Apple sendiri sudah sejak lama menyatakan bahwa privasi adalah “hak asasi manusia yang fundamental.” Mereka menolak untuk menciptakan backdoor dalam produk atau layanan mereka, termasuk iCloud. Bahkan, Apple pernah berani menolak permintaan pemerintah AS untuk membuka enkripsi pada kasus tertentu, seperti kasus penembakan massal di sebuah pangkalan udara AS pada tahun 2020.
Dalam konteks permintaan Inggris, Apple tampaknya tetap teguh pada pendiriannya. Mereka bahkan menyatakan bahwa jika permintaan ini benar-benar dipaksakan, mereka lebih memilih untuk menarik fitur enkripsi iCloud dari pasar Inggris daripada harus membangun celah keamanan yang bisa dieksploitasi.
Apa Dampaknya bagi Pengguna iCloud?
Jika kamu adalah pengguna iCloud yang mengandalkan fitur enkripsi ADP, maka keputusan yang diambil dalam kasus ini bisa berdampak besar pada keamanan data kamu. Beberapa kemungkinan yang bisa terjadi antara lain:
- Jika Apple Menolak: Data kamu akan tetap aman dan terenkripsi secara penuh, tanpa ada kemungkinan akses dari pihak lain, termasuk pemerintah.
- Jika Apple Menyetujui: Privasi data bisa terancam, karena ada kemungkinan pemerintah dan pihak lain bisa mengakses informasi yang sebelumnya hanya bisa dilihat oleh pemilik akun.
- Jika Apple Menarik Layanan Enkripsi di Inggris: Pengguna di Inggris mungkin tidak bisa lagi menikmati perlindungan enkripsi tingkat tinggi dari iCloud.

Temukan Apple MacBook Air 13 M1 Chip 256GB SSD 8GB 13″ Mac
Prosesor : Apple M1 Chip (CPU 8-Core, GPU 7-Core) · Tipe Layar : Layar dengan lampu latar LED 13,3 inci (diagonal) dengan teknologi IPS Layar Retina 2560 x 1600
Apakah Ini Bisa Terjadi di Negara Lain?
Permintaan dari Inggris ini bisa menjadi preseden bagi negara lain untuk mengajukan permintaan serupa. Jika Apple akhirnya menyerah pada tekanan Inggris, maka negara lain seperti China, Rusia, atau bahkan negara-negara Eropa dan Asia lainnya bisa ikut meminta akses yang sama. Ini bisa menjadi ancaman besar bagi keamanan data global.
Kasus ini membuktikan bahwa privasi data di era digital bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. ICloud, sebagai salah satu layanan cloud terbesar di dunia, kini berada di pusat perdebatan antara privasi pengguna dan keamanan nasional. Jika kamu adalah pengguna iCloud, sebaiknya selalu update dengan perkembangan terbaru terkait isu ini dan pastikan kamu memahami risiko yang mungkin terjadi.
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Apple dan pemerintah. Namun, sebagai pengguna, kita harus tetap waspada dan memilih layanan yang benar-benar bisa menjaga data kita tetap aman. Apakah kamu masih percaya bahwa data kamu di iCloud benar-benar aman? Atau justru kamu mulai mencari alternatif lain untuk menyimpan informasi pribadi kamu? Bagikan pendapat kamu!