PeristiwaTravel

Kabar Duka dari Puncak Lawu : Mbok Yem, Penjaga Warung Legendaris, Tutup Usia

Mbok Yem, Arsip Lawumountain 2019

Aneka Jateng, Mbok Yem – Dunia pendakian Indonesia berduka. Sosok yang begitu lekat dengan para pendaki Gunung Lawu, Mbok Yem, telah berpulang pada Rabu (23/4) siang di rumahnya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Mbok Yem, yang memiliki nama asli Wakiyem, selama ini dikenal sebagai penjaga warung tertinggi di Pulau Jawa. Warung miliknya berdiri kokoh di kawasan Hargo Dumilah, hanya sekitar 115 meter di bawah puncak Gunung Lawu.

Banyak pendaki yang merasa kehilangan, karena Mbok Yem bukan cuma sekadar pemilik warung, tapi juga penjaga semangat dan simbol keramahan khas jalur Lawu.

Kabar meninggalnya Mbok Yem langsung menyebar luas dan mengundang duka mendalam di kalangan pecinta alam. Kepala Seksi Pemerintahan Desa Gonggang, Sugeng Sucipto, membenarkan kepergian sosok yang begitu legendaris itu.

“Betul infonya begitu Mbok Yem meninggal dunia. Saya dapat kabar sekitar pukul 15.30 WIB,” kata Agus, Kepala Dusun Cemoro Sewu saat dikonfirmasi detikJatim.

Baca Juga : Pantai Jetis, Destinasi Eksotis di Ujung Timur Cilacap

Dalam cuitan akun X @Jateng_Twit yang cepat menyebar, disebutkan Mbok Yem wafat karena pneumonia akut yang menyerang saluran pernapasannya. Kesehatannya memang menurun sejak awal bulan puasa, dan ia sempat menjalani perawatan di RSU Siti Aisyiyah, Ponorogo.

Perjalanan hidup Mbok Yem memang luar biasa. Meski usia sudah senja, ia tetap bertahan di puncak Gunung Lawu, menyuguhkan makanan hangat dan secangkir teh manis untuk para pendaki yang menggigil kedinginan. Tapi tahun ini berbeda.

Mbok Yem terpaksa turun gunung lebih awal karena kondisi tubuhnya yang semakin melemah sejak Februari lalu. Biasanya, tradisi turun gunung dilakukan setahun sekali menjelang Lebaran.

Namun, karena sakit, Mbok Yem turun dengan ditandu oleh enam orang yang dengan penuh hormat membawanya dari puncak ke bawah.

“Turun gunung setahun dua kali. Karena usia, sekarang setahun sekali tiap mau Hari Raya. Tapi, karena kondisi lemah, wonge manut,” ujar Muh Arbain, juru bicara RSU Aisyiyah.

Selama lebih dari empat dekade, warung Mbok Yem telah menjadi tempat singgah favorit bagi para pendaki Gunung Lawu. Tak sedikit dari mereka yang menjadikan warung ini sebagai titik penyemangat terakhir sebelum sampai ke puncak.

Related posts

Candi Borobudur, Keajaiban Dunia di Tengah Keindahan Jawa Tengah

Imam

Tips Sukses Menjadi Travel Writer Bagi Pemula

Imam

Pesona Alam dan Sejarah Dieng Plateau, Destinasi Wisata Pegunungan yang Menakjubkan

Imam

Leave a Comment