Education

Kolaborasi Melampaui Batas Akademisi Dan Masyarakat Desa Wisata Edelweiss Wonokitri

TIM Peneliti Dan Pengabdian - Edelweiss

KOTA MALANG, JAWA TIMUR – Universitas Brawijaya kembali mencetak prestasi melalui program unggulannya, Doktor Mengabdi, yang berhasil mengguncang dunia penelitian dan pengabdian masyarakat. Tahun ini, projek yang diketuai oleh Dr. Budi Waluyo, SP. MP., bersama tim dosen terkemuka seperti Prof. Dr. Jati Batoro, M.Si., Dhanny Septimawan Sutopo, S.Sos., M.Si., dan Luthfatul Amaliana, S.Si., M.Si, membawa angin segar ke Desa Edelweiss Wonokitri.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, program Doktor Mengabdi tahun ini mengangkat topik yang lebih inovatif, yaitu “Komunitas Adat Berbasis Aset: Mobilisasi Pengetahuan Lokal sebagai Perangkat Ajar dan Promosi Wisata Edukasi di Taman Edelweiss Bromo Guna Mendukung Program Merdeka Belajar.” Keunikan program ini terletak pada keterlibatan Melati Julia Rahma, M. Ling, dan Danniary Ismail Faronny, M. Ling, sebagai asisten pendamping lapangan, menunjukkan inklusivitas antara akademisi dan praktisi.

Desa Edelweiss Wonokitri, yang menjadi pusat perhatian program, tidak hanya dijadikan objek penelitian, tetapi juga sebagai mitra aktif. Dalam upaya untuk memperluas dampak program, tim Edelweiss Rangers tahun 2022 telah melakukan pemetaan potensi Taman Edelweiss dalam tujuh aspek berbeda. Hasilnya, program pengabdian di Desa Wonokitri tahun ini semakin melibatkan ranah eduwisata dan promosi Taman Edelweiss.

Salah satu terobosan luar biasa dari program ini adalah pengembangan modul-modul bahan ajar, termasuk modul SOP Budidaya Tanaman Edelweiss yang telah direvisi. Modul ini tidak hanya mengacu pada tingkat pendidikan formal seperti SD, SMP, dan SMA, tetapi juga disesuaikan untuk masyarakat umum. Dengan demikian, program ini tidak hanya mendukung pembelajaran di sekolah, tetapi juga mengintegrasikan pengetahuan lokal ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Menariknya, program ini tidak hanya berhenti pada keberhasilan dokumen bidang akademik. Melati Julia Rahma, sebagai inisiator program, memiliki visi jangka panjang untuk menjadikan penelitiannya sebagai kontribusi berkelanjutan bagi masyarakat Desa Edelweiss. Pendekatan ini mencakup pelatihan dan pendampingan (Training of Trainer) terhadap Kelompok Tani Hulun Hyang sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan eduwisata di Taman Edelweiss Desa Wonokitri. Melalui pelatihan dan pendampingan (Training of Trainer), diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mendukung promosi wisata edukasi.

Baca Juga : Mengenal Budaya Jawa Tengah di Mata Dunia

Selain itu, tim dosen tidak hanya terpaku pada upaya pengajaran saja. Mereka juga melibatkan diri dalam riset lanjutan terkait identifikasi keanekaragaman jenis tanaman Edelweiss di Taman Edelweiss dan habitat aslinya di Lereng Bromo. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen Universitas Brawijaya untuk mendukung konservasi di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui skema Hibah Guru Besar.

Related posts

Apa Itu Magang Kuliah? Ini Tujuan Tersembunyi di Balik Program yang Wajib Kamu Tahu!

Imam

Hari Guru Nasional: Perjalanan Perjuangan dan Penghargaan

Imam

10 Tradisi Unik 17 Agustus-an di Berbagai Daerah di Indonesia yang Bikin Penasaran!

Imam

Leave a Comment