Education

Melacak Jejak Majapahit di Jawa Tengah

Majapahit

Anekajateng.com – Jawa Tengah, sebuah provinsi yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia, adalah tempat yang kaya akan sejarah dan budaya. Salah satu bagian penting dari sejarah Jawa Tengah adalah jejak-jejak Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi jejak-jejak peninggalan Kerajaan Majapahit yang tersebar di Jawa Tengah, seperti candi, prasasti, dan situs-situs bersejarah lainnya. Kami juga akan membahas sejarah Kerajaan Majapahit dan peranannya dalam perkembangan kebudayaan Jawa.

Sejarah Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Didirikan oleh Raden Wijaya, yang kemudian menjadi Raja Kertarajasa Jayawardhana, kerajaan ini tumbuh pesat dan mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Hayam Wuruk dikenal sebagai salah satu raja paling kuat dan bijaksana dalam sejarah Majapahit.

“Majapahit mengajarkan kita bahwa kebesaran sebuah kerajaan tidak hanya diukur dari wilayah yang dikuasai, tetapi juga oleh warisan budaya yang ditinggalkan.”
Aneka Jateng

Majapahit menguasai wilayah yang meliputi sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan wilayah-wilayah lain di kepulauan Nusantara. Kerajaan ini adalah pusat kebudayaan dan perdagangan yang penting di Asia Tenggara pada masanya. Majapahit dikenal sebagai kerajaan maritim yang memiliki armada laut yang kuat dan mengontrol rute perdagangan penting.

Selama pemerintahan Hayam Wuruk, kerajaan ini mencapai masa keemasannya. Majapahit menjadi salah satu pusat budaya terkemuka di dunia, dan seni, sastra, dan agama berkembang pesat. Salah satu contoh terkenal dari kekayaan budaya Majapahit adalah naskah kakawin, puisi-puisi epik dalam bahasa Kawi yang menggambarkan cerita-cerita mitos dan sejarah.

Candi Borobudur: Peninggalan Agung Majapahit

Salah satu peninggalan agung Kerajaan Majapahit yang tersebar di Jawa Tengah adalah Candi Borobudur. Candi ini terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan merupakan salah satu situs warisan dunia yang terkenal.

Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi oleh Wangsa Syailendra, salah satu wangsa penguasa di Jawa Tengah pada masa itu. Proses pembangunan Candi Borobudur diperkirakan memakan waktu sekitar 75 tahun. Candi ini dibangun dengan menggunakan batu andesit yang berasal dari sekitar lokasi candi. Batu-batu tersebut dibawa ke lokasi candi dengan menggunakan gerobak dan alat-alat sederhana lainnya.

Pembangunan Candi Borobudur dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah pembangunan bagian bawah candi, yaitu Kamadhatu. Tahap kedua adalah pembangunan bagian tengah candi, yaitu Rupadhatu. Tahap ketiga adalah pembangunan bagian atas candi, yaitu Arupadhatu.

Fungsi dan Makna Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki fungsi yang sangat penting dalam agama Buddha. Dibangun sebagai tempat ibadah umat Buddha, candi ini juga berfungsi sebagai tempat pembelajaran ajaran Buddha. Ini tercermin dalam struktur fisik dan dekorasi artistik Candi Borobudur.

  1. Kamadhatu (Dunia Material)
    Bagian pertama dari Candi Borobudur adalah Kamadhatu. Di sini, terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan manusia di dunia material. Relief-relief ini menggambarkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk kisah-kisah keseharian manusia. Ini mencerminkan pemahaman tentang kehidupan dunia yang penuh dengan nafsu dan keinginan.
  2. Rupadhatu (Dunia Spiritual)
    Bagian kedua, Rupadhatu, menampilkan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah dalam agama Buddha. Di sinilah cerita-cerita tentang kehidupan Buddha Siddhartha Gautama, perjalanan menuju pencerahan, dan prinsip-prinsip ajaran Buddha diilustrasikan. Hal ini mencerminkan perjalanan manusia menuju pencerahan melalui pemahaman dan pengendalian diri.
  3. Arupadhatu (Dunia Kesempurnaan)
    Bagian ketiga, Arupadhatu, melambangkan alam semesta yang sempurna. Di sini, stupa-stupa mengelilingi relief-relief yang menggambarkan alam semesta yang indah dan sempurna. Stupa adalah simbol penting dalam agama Buddha dan melambangkan kesempurnaan. Bagian ini menggambarkan kesempurnaan yang dapat dicapai oleh manusia setelah mencapai pencerahan.

Makna Filosofis Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki makna filosofis yang mendalam. Struktur dan dekorasinya mencerminkan konsep perjalanan manusia menuju pencerahan dalam ajaran Buddha. Pemahaman makna filosofis Candi Borobudur adalah penting dalam menghargai keindahan dan signifikansinya.

Related posts

Mengenal Sejarah Panjang Candi Borobudur

Imam

Sekilas Pandang Tentang KM Plat R Malang, Rumah Kedua bagi Mahasiswa Perantau dari Karesidenan Banyumas

Imam

Awas Tidak Lolos Seleksi Administrasi! Ini Kesalahan Fatal yang Sering Diabaikan Pelamar CPNS

Imam

Leave a Comment