EducationLifestyle

Sejarah dan Signifikansi Hari Hak Asasi Manusia

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

ANEKAJATENG.COM – Sejarah Hari Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan cermin kepedulian dunia terhadap tragedi kekejaman yang melibatkan jutaan nyawa selama Perang Dunia II (1939-1945). Perang tersebut, selain meninggalkan luka mendalam bagi kemanusiaan, juga mencetuskan serangkaian pelanggaran HAM yang mendalam, termasuk genosida, pembantaian, dan kerja paksa.

Pasca Perang Dunia II, pemimpin-pemimpin dunia merasa urgensi untuk menciptakan standar universal yang dapat melindungi HAM. Langkah awal dilakukan pada tahun 1946, ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk Komisi Hak Asasi Manusia dengan tujuan merumuskan deklarasi HAM.

Bekerja keras selama dua tahun, Komisi Hak Asasi Manusia berhasil merumuskan dokumen yang menjadi tonggak sejarah, yaitu Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Pada tanggal 10 Desember 1948, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia diadopsi oleh Majelis Umum PBB sebagai fondasi utama dalam melindungi hak dan kebebasan setiap individu, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, atau status sosial.

Baca Juga : Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia

Dengan lahirnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dunia akhirnya memiliki kerangka kerja yang kuat dalam menjaga dan mempromosikan HAM. Dokumen tersebut menetapkan 30 hak dan kebebasan dasar yang dijamin untuk setiap manusia. Diantaranya adalah hak atas kehidupan, kebebasan berpendapat, hak atas pendidikan, dan hak untuk bekerja.

Dua tahun setelah adopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tepatnya pada tahun 1950, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 10 Desember sebagai Hari Hak Asasi Manusia. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan penghormatan khusus terhadap deklarasi yang menjadi tonggak sejarah perlindungan HAM di tingkat global.

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia menjadi momentum penting bagi masyarakat dunia untuk mengeksplorasi, memahami, dan mendorong perlindungan HAM. Seiring waktu, peringatan ini bukan hanya menjadi seremoni formal, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kesadaran dan promosi hak asasi manusia di seluruh dunia.

Peristiwa-PERISTIWA Penting dalam Sejarah Hari Hak Asasi Manusia

1946: Pembentukan Komisi Hak Asasi Manusia

Langkah pertama menuju perumusan perlindungan HAM global dimulai pada tahun 1946, ketika Majelis Umum PBB membentuk Komisi Hak Asasi Manusia. Komisi ini memiliki tugas penting untuk merumuskan dasar-dasar deklarasi HAM yang akan melindungi setiap individu dari perlakuan tidak manusiawi.

1948: Adopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM)

Tahun berikutnya, pada tahun 1948, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia sebagai dokumen penting yang menetapkan hak-hak dan kebebasan dasar setiap manusia. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menjadi payung hukum global yang menciptakan fondasi bagi perlindungan HAM di berbagai negara.

Baca Juga : Tragedi Kelam Pembantaian Rawagede, Memori Kekejaman dan Perjuangan Bangsa Indonesia

1950: Penetapan Tanggal 10 Desember sebagai Hari Hak Asasi Manusia

Sebagai bentuk penghormatan terhadap Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 10 Desember sebagai Hari Hak Asasi Manusia pada tahun 1950. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan komitmen dunia terhadap perlindungan HAM, tetapi juga menjadi tonggak bersejarah dalam upaya global untuk memastikan hak-hak dasar setiap individu dihormati.

Arti Penting Peringatan Hari Hak Asasi Manusia

Related posts

Mengenal Sejarah Panjang Candi Borobudur

Imam

Jejak Sejarah Universitas Wijayakusuma Purwokerto yang Sarat Makna

Editor

Google Unveils Legal Shield for AI Users: Protecting Copyright and Intellectual Property

Editor

Leave a Comment