Salah satu poin penting dalam kerja sama antara PepsiCo dan AWS adalah eksplorasi lanjutan dalam pengembangan rantai pasok digital. Bersama AWS, PepsiCo ingin mengadopsi sistem prediktif dalam perawatan mesin manufaktur dan distribusi logistik. Artinya, dengan bantuan data dan kecerdasan buatan dari AWS, mereka bisa mendeteksi potensi kerusakan atau hambatan dalam operasional sebelum benar-benar terjadi. Ini tentu akan menghemat biaya, waktu, dan tenaga secara signifikan.
AWS memberikan kapabilitas analitik dan machine learning yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan sebesar PepsiCo untuk menjaga kelancaran dan efisiensi rantai pasoknya. Proses seperti pengiriman produk, pengelolaan gudang, hingga distribusi di lapangan bisa diatur secara lebih presisi dengan bantuan algoritma prediktif dari AWS. Ini sangat penting, apalagi PepsiCo beroperasi di lebih dari 200 negara dan menjual miliaran produk setiap tahunnya. Tanpa bantuan teknologi mutakhir dari AWS, skala operasional sebesar ini jelas sulit dikelola secara manual.
Transformasi digital ini juga sejalan dengan komitmen PepsiCo dalam menghadirkan produk yang selalu tersedia tepat waktu untuk konsumen di seluruh dunia. AWS bukan hanya membantu mereka berinovasi dari sisi teknologi, tapi juga meningkatkan ketahanan rantai pasok secara global. Ini membuktikan bahwa teknologi bukan hanya soal gadget dan aplikasi, tapi juga soal membangun sistem kerja yang lebih tangguh dan adaptif.
Ketika PepsiCo dan Coca-Cola Bersaing Lewat Teknologi
Kerja sama antara PepsiCo dan AWS ini menarik karena secara tidak langsung juga memperlihatkan dinamika persaingan yang unik di balik layar antara dua raksasa industri minuman, PepsiCo dan Coca-Cola. Jika PepsiCo memilih AWS sebagai mitra utamanya, Coca-Cola justru menggandeng Microsoft dalam kesepakatan senilai USD 1,1 miliar untuk layanan cloud dan AI selama lima tahun. Ini menunjukkan bagaimana strategi cloud dan kecerdasan buatan kini menjadi senjata baru dalam perang merebut hati konsumen global.
Baca Juga : Elon Musk Kembali Duduki Takhta Orang Terkaya di Dunia 2025, Ini Daftar Lengkapnya!
AWS punya sejarah panjang dalam mendukung perusahaan besar, dan keputusan PepsiCo untuk berpindah dari infrastruktur lama—termasuk sebelumnya bermitra dengan Hewlett-Packard dan Microsoft Azure—menandakan keyakinan mereka terhadap kekuatan teknologi AWS. Ini adalah sinyal kuat bahwa AWS saat ini berada di garda depan revolusi digital yang sedang terjadi di berbagai sektor industri, termasuk makanan dan minuman.
Dengan migrasi ke AWS, PepsiCo tampaknya ingin mengambil langkah lebih jauh dari sekadar modernisasi infrastruktur. Mereka ingin membangun kultur digital yang bisa menjangkau seluruh aspek bisnis, mulai dari proses produksi hingga interaksi langsung dengan konsumen. Dalam hal ini, AWS bukan hanya sebagai penyedia teknologi, tapi juga sebagai mitra transformasi yang siap membimbing PepsiCo memasuki masa depan digital yang lebih dinamis dan canggih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Aneka Jateng