HealthLifestyle

Waspada Minum Teh pada Anak, Fakta Penting yang Perlu Diketahui Orang Tua

Waspada Minum Teh pada Anak, Fakta Penting yang Perlu Diketahui Orang Tua

Aneka Jateng, Minum TehMinum teh mungkin terdengar seperti kebiasaan sehat, apalagi jika dilihat dari sudut pandang orang dewasa. Banyak orang tua yang berpikir bahwa minum teh adalah pilihan minuman yang lebih baik daripada minuman bersoda atau yang tinggi pewarna buatan.

Namun, tahukah Anda bahwa minum teh tidak selalu aman, apalagi untuk anak-anak? Terutama bagi balita dan anak usia sekolah dasar, kebiasaan minum teh justru bisa membawa dampak yang kurang baik bagi tumbuh kembang mereka.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara menyeluruh kenapa anak-anak sebaiknya tidak minum teh terlalu sering, terutama setelah makan.

1. Minum Teh Dapat Mengganggu Penyerapan Zat Besi

Salah satu alasan utama mengapa anak-anak tidak disarankan terlalu sering minum teh adalah karena teh mengandung senyawa yang disebut tanin. Tanin adalah sejenis polifenol yang bisa mengikat zat besi non-heme dalam makanan.

Zat besi non-heme ini adalah jenis zat besi yang berasal dari sumber nabati, seperti sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Saat anak minum teh berdekatan dengan waktu makan, tanin dalam teh akan membentuk ikatan dengan zat besi tersebut dan membentuk senyawa yang tidak bisa diserap tubuh.

Masalahnya, zat besi adalah nutrisi penting untuk anak-anak. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin—komponen utama dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh anak kekurangan zat besi karena terlalu sering minum teh, maka mereka berisiko mengalami anemia defisiensi besi.

Kondisi ini bisa membuat anak tampak pucat, mudah lelah, sulit konsentrasi di sekolah, dan bahkan lebih mudah sakit karena sistem imunitasnya melemah. Oleh karena itu, sebaiknya kebiasaan minum teh setelah makan dihentikan untuk mencegah terhambatnya penyerapan zat besi yang sangat dibutuhkan.

Bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kebutuhan zat besi mereka jauh lebih tinggi dibanding orang dewasa. Ini karena tubuh mereka sedang membentuk banyak jaringan baru dan otak mereka berkembang dengan cepat.

Jadi, jika setelah makan anak langsung minum teh, maka mereka berisiko besar mengalami kekurangan zat besi secara kronis. Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya minum teh dilakukan dengan jeda minimal 1-2 jam dari waktu makan.

2. Kandungan Kafein dalam Teh Tidak Aman untuk Anak

Minum teh tidak hanya soal rasa, tetapi juga soal kandungan di dalamnya. Teh—baik itu teh hitam, teh hijau, maupun teh putih—secara alami mengandung kafein. Meskipun kadar kafein dalam teh tidak sebanyak kopi, tetap saja ini bisa berdampak serius pada anak-anak. Kafein adalah stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat, dan tubuh anak-anak yang masih kecil jauh lebih sensitif terhadap efek ini dibandingkan orang dewasa.

Ketika anak terlalu sering minum teh, efek kafein bisa menimbulkan berbagai masalah. Salah satu yang paling umum adalah gangguan tidur. Anak yang mengonsumsi kafein cenderung sulit tidur nyenyak atau terbangun di tengah malam.

Baca Juga : Rahasia Terapi Musik, Cara Menyenangkan Mengusir Stres dan Meningkatkan Mood!

Padahal, tidur adalah waktu emas bagi tubuh anak untuk tumbuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Anak yang kurang tidur bukan hanya akan merasa lemas keesokan harinya, tapi juga bisa mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.

Selain itu, minum teh terlalu sering juga bisa membuat anak menjadi lebih gelisah, mudah marah, bahkan hiperaktif. Ini karena kafein bisa meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh. Beberapa anak bahkan mengalami peningkatan detak jantung atau tekanan darah setelah minum teh.

Meskipun terlihat ringan, namun pada anak yang memiliki sensitivitas lebih tinggi atau memiliki kondisi medis tertentu, ini bisa berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi konsumsi teh pada anak-anak demi menjaga keseimbangan sistem tubuh mereka.

3. Minum Teh Bisa Mengurangi Asupan Nutrisi Lain yang Lebih Penting

Salah satu efek samping yang sering tidak disadari dari kebiasaan minum teh pada anak adalah potensi turunnya asupan nutrisi penting lainnya. Minum teh bisa membuat anak merasa kenyang lebih cepat, terutama jika teh yang dikonsumsi mengandung gula. Efek kenyang ini bisa membuat anak jadi malas makan atau menolak minuman lain yang justru lebih bernutrisi, seperti susu dan air putih.

Related posts

Personality Disorders: Exploring Maladaptive Behavioral Patterns

Editor

Tips Hemat Membangun Rumah untuk Pasangan Muda

Imam

Menguap Bukan Sekadar Ngantuk, Ini Fakta Menarik di Baliknya!

Editor

Leave a Comment