EkoBis

Bitcoin Tembus Rp 1,6 Miliar! Ini Dia Faktor-Faktor yang Bikin Harganya Meroket

Bitcoin Tembus Rp 1,6 Miliar! Ini Dia Faktor-Faktor yang Bikin Harganya Meroket

Aneka Jateng, Bitcoin Cetak Rekor Baru Pasar kripto kembali menggeliat dengan semangat, dan kali ini, Bitcoin jadi bintangnya. Dalam beberapa hari terakhir, harga Bitcoin melonjak drastis hingga menembus angka 99.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,63 miliar (kurs Rp 16.500 per dolar AS). Lonjakan harga ini terjadi pasca pernyataan The Federal Reserve (The Fed) yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25% hingga 4,50%. Keputusan ini disambut hangat oleh pelaku pasar, termasuk investor Bitcoin, karena tidak ada sinyal negatif yang perlu dikhawatirkan dari hasil rapat FOMC pada Rabu (7/5) waktu AS.

Menurut Fahmi Almuttaqin, Analis dari Reku, naiknya harga Bitcoin ini tidak lepas dari sentimen positif yang berkembang luas. “Tidak ada tekanan dari The Fed, dan kondisi ekonomi AS yang masih dianggap solid jadi pendorong kuat harga Bitcoin,” kata Fahmi saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/5). Kejelasan arah kebijakan moneter AS jadi angin segar buat para investor, terutama yang menggantungkan portofolio mereka pada aset kripto seperti Bitcoin.

Tak cuma itu, kabar soal kesepakatan dagang yang sedang dirancang oleh Presiden AS Donald Trump juga ikut memperkuat sentimen positif ini. Trump sempat mengisyaratkan akan mengumumkan kerja sama besar dengan negara yang disebutnya sangat dihormatinya, yang menurut banyak spekulasi adalah Inggris. Momentum ini dipercaya menjadi bahan bakar tambahan bagi kenaikan harga Bitcoin, yang sebelumnya sempat parkir di angka 93.000 dolar AS pada 6 Mei lalu.

Trump Bikin Pasar Semangat Lagi, Bitcoin Langsung Tancap Gas

Donald Trump, yang kini kembali mendominasi berita ekonomi global, jadi salah satu tokoh penting di balik kenaikan harga Bitcoin. Dengan menyatakan bahwa dirinya tengah menyiapkan kesepakatan dagang besar, para pelaku pasar langsung meresponsnya dengan optimisme tinggi. Spekulasi menyebutkan bahwa negara yang dimaksud adalah Inggris—negara yang punya pengaruh besar di pasar keuangan global. Respons pasar? Harga Bitcoin langsung naik ke 99.000 dolar AS dalam waktu dua hari saja.

Fahmi Almuttaqin menambahkan bahwa kalau wacana pelonggaran tarif dagang oleh AS ini benar-benar terlaksana, maka bukan hal yang mustahil jika Bitcoin akan menembus level psikologis berikutnya di angka 100.000 dolar AS. “Ini bisa jadi momen besar buat investor Bitcoin. Sentimen pasar sedang sangat kuat, dan belum ada tekanan eksternal yang bisa bikin harga tergelincir dalam waktu dekat,” ujarnya.

Sinyal pelonggaran ekspor teknologi, khususnya chip AI yang sebelumnya dibatasi di era Biden, juga ikut memberi pengaruh terhadap kenaikan harga aset digital seperti Bitcoin. Kabar bahwa Trump mempertimbangkan untuk menghapus larangan ekspor chip AI membuat saham-saham teknologi di Wall Street naik, dan efek domino dari euforia ini juga menyentuh pasar kripto. Bitcoin pun kebagian pantulan positifnya, memperkuat tren bullish yang sudah berlangsung sejak awal Mei.

Baca Juga : Harga Emas Naik Tajam, Siapa yang Untung?

The Fed Main Aman, Investor Bitcoin Dapat Kepastian

Rapat FOMC The Fed pada Rabu malam waktu AS jadi kunci utama mengapa pasar terlihat stabil belakangan ini. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini karena ekonomi AS masih berada dalam kondisi yang cukup solid. Namun ia juga menegaskan bahwa risiko seperti inflasi dan kenaikan pengangguran tetap jadi perhatian utama. Kejelasan dan sikap hati-hati ini bikin para pelaku pasar merasa lebih tenang dan lebih percaya diri berinvestasi, termasuk dalam aset Bitcoin.

Dalam konferensi pers-nya, Powell mengatakan, “Kebijakan moneter harus tetap fleksibel,” merujuk pada kemungkinan penyesuaian di masa depan. Tapi yang penting sekarang, kata dia, tidak ada tekanan mendesak yang membuat The Fed harus mengubah kebijakan dalam waktu dekat. Hal inilah yang membuat pelaku pasar melihat Bitcoin sebagai alternatif investasi yang menarik karena dianggap tahan terhadap risiko-risiko jangka pendek.

Related posts

Microsoft Office 365 now has 120 million business users

Griya Edelweiss

Managing Finances, The Key to Financial Well-being

Editor

Winnrs Start up Indonesia Satu Ini Tawarkan Layanan Web Design untuk Membantu Bisnis UMKM

Imam

Leave a Comment