Baca Juga : Apa Itu IPK dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Tidak hanya soft skills, KKN juga membantu mahasiswa mengembangkan perspektif baru tentang dunia di sekitar mereka. Selama KKN, mereka akan melihat langsung berbagai permasalahan sosial yang mungkin selama ini hanya mereka pelajari melalui buku atau berita. Mahasiswa bisa belajar tentang ketimpangan sosial, akses terhadap pendidikan yang terbatas, atau bahkan tantangan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Dari sini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki empati dan rasa tanggung jawab sosial yang lebih besar.
Mengapa KKN Wajib di Perguruan Tinggi?
Bagi beberapa mahasiswa, mungkin timbul pertanyaan: mengapa KKN harus menjadi program wajib di perguruan tinggi? Bukankah tugas utama mahasiswa adalah belajar di kelas dan menyelesaikan tugas akademik? Jawabannya kembali pada konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai lembaga pendidikan, perguruan tinggi tidak hanya berfokus pada aspek pendidikan dan penelitian, tetapi juga pada pengabdian kepada masyarakat. KKN menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Selain itu, KKN juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa. Program ini dirancang agar mahasiswa dapat mengembangkan berbagai nilai-nilai positif seperti kepedulian, tanggung jawab, dan kerja keras. Dengan terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat memahami pentingnya kontribusi yang mereka berikan bagi kesejahteraan sosial. Melalui proses ini, karakter mereka akan semakin terbentuk, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar.
Tak kalah penting, KKN juga menjadi sarana untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Di lapangan, mahasiswa akan terbiasa bekerja dalam tim, memecahkan masalah, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Ini adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia profesional, di mana kolaborasi dan kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci kesuksesan. Oleh karena itu, pengalaman KKN seringkali disebut sebagai bekal yang tak ternilai bagi mahasiswa sebelum mereka benar-benar terjun ke dunia kerja.
Tantangan KKN yang Harus Dilalui
Meski penuh manfaat, KKN tentu tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama yang sering dihadapi oleh mahasiswa adalah kurangnya partisipasi masyarakat. Tidak semua masyarakat terbiasa bekerja sama dengan mahasiswa atau memahami tujuan dari program KKN itu sendiri. Beberapa daerah mungkin memiliki keengganan atau sikap skeptis terhadap program-program yang dijalankan, terutama jika mereka merasa program tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, mahasiswa juga sering menghadapi tantangan dalam hal logistik dan sumber daya. Banyak lokasi KKN yang berada di daerah terpencil dengan akses yang terbatas. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal mobilisasi dan pelaksanaan program. Mahasiswa harus pandai-pandai berimprovisasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.
Namun, semua tantangan ini sebenarnya menjadi bagian dari pembelajaran yang sangat berharga. Dengan menghadapi dan mengatasi berbagai rintangan, mahasiswa akan semakin terasah kemampuannya dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis.
Baca Juga : Apa Itu SKS dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Pada akhirnya, KKN bukan hanya sekadar syarat kelulusan atau program pengabdian masyarakat semata. Program ini adalah pengalaman yang bisa membentuk mahasiswa menjadi individu yang lebih tangguh, peduli, dan siap menghadapi dunia nyata. Dari proses survei, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, mahasiswa diajak untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat, sambil juga belajar dari mereka.
Melalui KKN, mahasiswa tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga mendapatkan bekal penting yang akan berguna di masa depan, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Griya Edelweiss