Education

Tungsten (W), Logam Super dengan Titik Lebur Tertinggi di Dunia

Tungsten (W)

Baca Juga : 5 Fakta Menarik Tentang Universitas Brawijaya yang Harus Kamu Tahu!

Tiongkok merupakan negara penghasil Tungsten (W) terbesar di dunia, menguasai lebih dari 80% produksi global. Karena kelangkaan dan tingginya permintaan terhadap logam ini, Tungsten (W) dianggap sebagai salah satu sumber daya strategis yang sangat berharga.

5. Bagaimana Tungsten (W) Dihasilkan?

Proses ekstraksi Tungsten (W) dimulai dengan penambangan bijihnya, seperti wolframite dan scheelite. Setelah ditambang, bijih ini dikonsentrasikan menggunakan metode gravitasi dan flotasi untuk memisahkan kandungan Tungsten (W) dari mineral pengotor lainnya.

Selanjutnya, bijih yang sudah diproses akan dikonversi menjadi tungsten oksida (WO₃) melalui perlakuan dengan asam atau basa. Setelah itu, tungsten oksida direduksi dengan hidrogen atau karbon pada suhu tinggi untuk mendapatkan logam Tungsten (W) murni. Proses ini membutuhkan energi besar, tetapi hasilnya adalah logam berkualitas tinggi yang siap digunakan dalam berbagai industri.

WO3​+3H2​→W+3H2​O

6. Aplikasi Tungsten (W)

Karena sifatnya yang unik, Tungsten (W) digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Salah satu penggunaan paling terkenal adalah sebagai filamen dalam lampu pijar, meskipun saat ini teknologi LED sudah mulai menggantikannya.

Baca Juga : Apa Itu Deep Learning? Penerapan dan Tantangan dalam Pendidikan di Indonesia

Di dunia elektronik, Tungsten (W) digunakan dalam elektroda mesin las TIG, semikonduktor, dan sirkuit elektronik. Dalam industri militer, logam ini menjadi bahan utama proyektil dan peluru kendali karena kerapatannya yang tinggi. Selain itu, Tungsten (W) juga banyak digunakan dalam pembuatan alat pemotong, mata bor, serta pelindung radiasi dalam industri medis.

Tak hanya itu, Tungsten (W) juga digunakan dalam industri jam tangan mewah. Berkat kekerasannya yang tinggi, logam ini sering digunakan untuk casing dan rantai jam tangan yang tahan gores dan tahan lama.

7. Dampak Lingkungan dan Keamanan

Meskipun secara umum Tungsten (W) tidak beracun, beberapa senyawanya bisa berbahaya jika terhirup atau tertelan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penanganan dan pemrosesan Tungsten (W) harus dilakukan dengan hati-hati.

Dari segi lingkungan, penambangan Tungsten (W) bisa menyebabkan kerusakan ekosistem jika tidak dilakukan dengan bijak. Namun, dibandingkan dengan logam berat lain seperti timbal atau merkuri, Tungsten (W) lebih ramah lingkungan karena tidak mudah larut dalam air dan tidak menumpuk dalam rantai makanan.

Tungsten (W) adalah logam luar biasa dengan sifat unik yang menjadikannya tak tergantikan dalam berbagai industri. Dari kekuatan mekanis hingga ketahanan terhadap suhu ekstrem, Tungsten (W) memiliki peran penting dalam kehidupan modern.

Dengan cadangan terbesar di Tiongkok dan penggunaannya yang luas dalam teknologi canggih, tidak heran jika Tungsten (W) tetap menjadi logam strategis yang sangat berharga di dunia. Jadi, lain kali ketika kamu melihat jam tangan mewah atau alat pemotong logam, ingatlah bahwa di dalamnya ada keajaiban dari Tungsten (W)!

Related posts

Apollo 14 Mendarat di Bulan: Sebuah Epos Eksplorasi Antariksa

Imam

Menelusuri Sejarah Kasunanan Surakarta, Warisan Budaya Jawa yang Tak Tergantikan

Editor

Kapan Maba Masuk Kuliah 2024? Yuk, Cek Jadwal dan Persiapannya!

Imam

Leave a Comment